Niat Puasa Arafah - Puasa tarwiyah di lakukan pada tanggal delapan 8 dzulhijjah, sedangkan untuk arafah pada tanggal 9 sehari sebelum hari raya idul adha. Kedua amalan ini termasuk ibadah sunnah yang di anjurkan pelaksanaannya, bahkan puasa arafah sendiri memiliki pahala menghapus dosa satu tahun lalu dan yang akan datang.
Kedua puasa ini merupakan salah satu keuntungan bagi ynag tidak melaksanakan ibadah haji, meskipun belum bisa melaksanakan kewajiban haji tetapi dengan adanya puasa ini masih tetap mendapatkan keutamaan pahala yang begitu besar, jadi jangan sia-siakan kesempatan tersebut dengan tidak melaksanakan puasa tarwiyah dan arafah.
Sebenarnya sepuluh hari pertama bulan dzulhijjah tidak hanya di anjurkan puasa 2 hari saja, tetapi para ulama menganjurkan untuk melakukan puasa sejak tanggal satu hingga tanggal sembilan. Namun jika melihat yang paling utama yaitu puasa pada tanggal delapan dan sembilan dzulhijjah yang disebut dengan puasa tarwiyah dan arafah.
Sebagaimana dalam ketentuan syariat islam, bahwa dalam pelaksanaan ibadah tidak luput dari mengucapkan niat, entah itu yang berkaitan dengan ibadah wajib atau sunnah. Begitu juga yang berkaitan dengan puasa arafah ini harus di dahului dengan bacaan niat yang di bacakan sebelum pelaksanaannya atau dimalam hari seperti puasa pada bulan ramadhan.
Niat Puasa Tarwiyah
نَوَيْتُ صَوْمَ التَّرْوِيَةَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma taerwiyata sunnatan lillahi ta’aala
Artinya : Saya niat puasa sunnah tarwiyah karena Allah Ta’ala.
Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ‘arafata sunnatan lillahi ta’aala
Artinya : Saya niat puasa sunnah arafah karena Allah Ta’ala
Tata Cara Puasa Tarwiyah Dan Arafah
1. Membaca Niat
Niat dalam puasa menjadi ketentuan yang harus di penuhi, bahkan ada para ulama yang mengatakan jika puasa tidak di sertai niat maka tidak sah. Adapun waktu mengucapkan niat ini yaitu di lakukan pada waktu sahur sebelum masuk waktu berpuasa, atau pada malam hari, akan tetapi jika lupa bisa mengucapkan niat pada pagi hari dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Bagi yang belum memahami atau lupa dengan bacaan niatnya, bisa di hafal kembali tulisan di atas, karena memang puasa tarwiyah dan arafah ini hanya setahun sekali, tidak menutup kemungkinan jika kalian lupa lagi dengan bacaannya.
2. Makan Sahur
Meskipun kedua puasa sebelum idul adha ini hukumnya sunnah, makan sahur menjadi salah satu yang harus di lakukan, selain agar mendapat keberkahan karena sahur ini termasuk ibadah dalam berpuasa juga agar memiliki kekuatan tenaga di siang harinya.
Sebenarnya meskipun tidak sahur, puasa tetap sah sebab sahur ini bukan termasuk pada rukun puasa, namun sayang jika meninggalkan karena selain tidak mendapat keberkahan, juga tubuh bisa kekurangan kekuatan pada siang hari, jadi jangan lupa untuk sahur apabila mau berpuasa.
3. Menjaga Puasa
Ketika seseorang sedang berpuasa, maka harus menjaganya dengan baik terutama dari hal-hal yang membatalkan puasa tersebut seperti makan dan minum. Tidak hanya menahan makan saja namun dari semua yang dapat merusak amalan puasa, jangan sampai hanya menahan lapar saja sementara hakikat puasa tidak di dapatkan.
Seperti marah-marah, melakukan shal tidak bermanfaat misalnya tidur seharian, nonton sinetron, main game termasuk hal-hal yang mungkin saja bisa mengurangi pahala dalam berpuasa. Karena lebih di anjurkan untuk mendekatkan diri kepada allah swt saat berpuasa dengan cara banyak membaca al-qur'an, berdzikir, sholawat dan lain sebagainya.
4. Menyegerakan Berbuka
Menyegerakan berbuka menjadi anjuran dalam agama islam bagi orang yang bepuasa, jika sudah tiba waktunya yaitu pada saat matahari sudah tenggelam atau di tandai dengan adzan maghrib maka segeralah untuk berbuka, dan jika buka ini di tunda-tunda termasuk yang kurang baik.
Alangkah baik jika berbuka puasa di awali dengan memakan makanan manis, seperti kurma dan semisalnya. jika tidak ada bisa langsung pada makanan pokok, namun harus ingat jangan makan berlebih-lebihan, mentang-mentang seharian tidak makan.
5. Dikerjakan Pada Waktunya
Pusa harus di lakukan pada waktunya, untuk puasa tarwiyah pada tanggal 8 dan arafah tanggal 9 atau bertepatan dengan ketika para jamaah haji sedang melakukan wukuf di arafah. Waktu yang di gunakan harus mengikuti waktu setempat, maksudnya untuk orang indonesia yang akan melakukan puasa arafah jangan mengacu pada tanggal yang berlaku di arab tetapi tetap harus mengikuti penanggalan yang berlaku di indonesia.
Meskipun masih memiliki hutang puasa wajib bulan ramadhan, boleh melakukan puasa sunnah arafah, dan puasanya tetap sah. Tetapi qadha puasa alangkah baik jika di segerakan jangan sampai di tunda-tunda karena takun tidak ada kesempatan lagi untuk mengqadha, bagaimana jika kematian keburu menghampiri besok atau lusa, sementara masih memiliki hutang.
Keutamaan Puasa Arafah
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ
Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan dosa setahun yang akan datang.” (HR.Muslim)
Hadits riwayat muslim tersebut memberikan gambaran penting yang bisa di dapatkan oleh orang yang menjalankan ibadah puasa sunnah arafah, yaitu berupa penghapusan dosa setahun lalu dan setahun akan datang. Sungguh merupakan pahala besar yang sangat sayang apabila tidak secara sungguh-sungguh di sambutnya, dan sangat rugi jika membiarkannya.
Tidak ada yang sangat berharga dalam hidup ini kecuali bisa mendapatkan riha allah swt dan syafaat baginda nabi nanti, semoga dengan wasilah menjalankan perintah allah swt dan menjauhi larangannya serta menjalankan sunnah rasul saw kita termasuk orang yang bahagia, selamat dunia akhirat, semoga niat puasa arafah dan tarwiyah tanggal 9 dan 8 dzulhijjah sebelum idul adha ini bermanfaat dan dapat di amlakn.